Minggu, 26 Desember 2010

GAGAL DALAM BISNIS MLM

GAGAL DALAM BISNIS MLM kalimat ini pasti sering kita dengar dari banyak orang yang ikut atau join di bisnis MLM tersebut. Kenapa demikian tentu hal ini menjadi pertanyaan besar bagi semua orang yang bukan hanya member mlm tetapi semua orang bahkan para calon member mlm.

Mengapa banyak orang gagal di bisnis MLM?

Teman! Tahukah Anda mengapa mereka gagal?

JANJI DAN IMING-IMING KEMEWAHAN PADA TAHAP AWAL MENJADI ANGGOTA
Pada umumnya kebanyakan bisnis MLM menawarkan berbagai janji bagi calon anggotanya. Janji dan iming-iming kemewahan inilah yang pada tahap awal dilakukan untuk mempengaruhi anggota baru dan calon anggota, seolah-olah semua kemewahan tersebut akan sangat cepat dan mudah untuk diperoleh. Padahal pada kenyataannya semua kemewahan tersebut adalah hasil akhir yang untuk memperolehnya harus melalui proses yang lama dan melelahkan.

Berikut adalah contoh iming-iming atau motivasi yang umumnya diberikan oleh perusahaan MLM kepada calon anggotanya. Pada awalnya hal-hal tersebut tampak sangat menjanjikan dan mudah untuk dicapai, namun seiring waktu apa yang tampaknya mudah tersebut ternyata sulit untuk dilaksanakan.

Sistem Peringkat Di Perusahaan MLM
Hampir di semua perusahaan MLM memiliki sistem peringkat, dimana semakin tinggi peringkat seorang anggota akan semakin besar persentasi bonus yang akan diperoleh dari total omzet anggota bersangkutan. Kelihatannya peringkat tersebut akan sangat menguntungkan seorang anggota akan tetapi jika kita simak lebih mendalam sebenarnya peringkat tersebut adalah kerugian bagi anggota dengan memperhatikan syarat kenaikan peringkat di perusahaan MLM misalnya:
1. Memiliki minimal dua grup dibawahnya sama peringkatnya dengan anggota bersangkutan
2. Memiliki total nilai poin tertentu sesuai dengan yang telah disyaratkan minimaldua grup dibawahnya
3. Memiliki total nilai poin grup lain selain dua grup utama yang disebut dengan side volume
4. Melakukan tutup poin sesuai dengan yang telah disyaratkan

Jika salah satu dari syarat tersebut tidak dapat dipenuh i maka anggota bersangkutantidak akan naik peringkat. Syarat-syarat tersebut akan memungkinkan terjadinya peringkat downline sama peringkatnya dengan upline/sponsor yang sering disebut dengan istilah “BREAK PERINGKAT” yang akan mengakibatkan :
1. Persentasi bonus upline yang sama peringkatnya dengan downline menjadi nol persen, atau maksimal hanya 1% (bonus upline turun drastis)
2. Biaya operasional jaringan semakin besar seiring pertumbuhan jaringan akan menyulitkan upline mengembangkan dan membantu seluruh jaringan
3. Upline akan frustasi dengan bisnisnya dan ada kemungkinan menjadi berhenti padahal sudah sangat banyak hal yang telah diinvestasikan seperti uang dan waktu
4. Downline yang telah dibantu oleh upline dari tahap awal membangun bisnis jaringan sampai terjadi break peringkat dengan kejujuran & integritas menjadi ancaman bagi perkembangan penghasilan & bisnis uplinenya

Di dalam bisnis jaringan, untuk tetap menjaga pertumbuhan dan perkembangan min imal dua jaringan tetap sama adalah pekerjaan yang paling sulit maka kemungkinan untuk mengalami Break Peringkat adalah sangat besar.

Break Peringkat adalah yang paling dihindari dan ditakuti oleh seluruh upline. Umumnya untuk menghindari terjadinya Break Peringkat pada dirinya seorang peserta bisnis MLM justru terjebak melakukan beberapa langkah salah sbb:
1. Membeli poin grup yang terlambat perkembangannya dengan harapan akan memperoleh bonus yang lebih besar seiring dengan naiknya peringkat. Biaya membeli poin lebih besar dari bonus yang diperoleh.
2. Tidak mau membantu pengembangan grup jaringan yang sangat cepat berkembang. Mengakibatkan upline kehilangan integritas dan komitmen sebagai pemimpin, padahal dalam bisnis jaringan kedua hal tersebut adalah hal yang paling penting
3. Menunda posting anggota anggota baru di grup yang cepat perkembangannya

Sistem Reward Di Perusahaan MLM
Pernah dengar member MLM dapat kapal pesiar?
:o
Sistem Reward adalah impian atau motivasi yang dibangun oleh perusahaan MLM kepada setiap anggota sebagai sebuah tujuan, seolah-olah sangat mudah untuk memperolehnya. Sebenarnya jika diteliti lebih cermat, reward bukanlah keuntungan bagi anggota.
Untuk memahami alasannya perhatikan syarat untuk memperoleh reward berikut:
1. Memiliki peringkat tertentu sesuai dengan syarat reward
2. Memiliki minimal peringkat dua downline dengan grup yang berbeda sama dengan upline sesuai dengan syarat
3. Memiliki total omzet minimal dari dua grup yang berbeda sesuai dengan syarat
4. Memiliki side volume dengan jumlah tertentu sesuai dengan syarat
5. Harus melakukan tutup point dengan jumlah tertentu
Jika salah satu dari syarat tidak dipenuhi maka anggota tidak akan memperoleh reward.

Beberapa hal tentang reward yang harus diketahui oleh peserta bisnis MLM
1. Reward sebenarnya bukan hadiah dari perusahaan tetapi adalah bagian dari bonus-bonus anggota yang ditunda pembayarannya oleh perusahaan sampai memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Dengan demikian reward adalah bonus (hak) anggota yang pembayarannya ditunda (ditabung) atau biasa disebut sebagai “bonus tunda”
2. Peserta MLM lebih membutuhkan bonus cash dari pada bonus tunda, karena sebenarnya hampir seluruh peserta MLM mengalami kesulitan keuangan setiap bulan karena kebutuhan lebih besar dari penghasilan. Itu sebabnya mereka menjalankan bisnis MLM untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
3. Reward adalah hasil akhir dimana untuk memperolehnya diperlukan modal waktu yang lama dan uang yang cukup besar.
4. Reward akan memberikan peluang kepada perusahaan MLM untuk menetapkan berbagai syarat yang memberatkan anggotanya yang tidak diberitahu secara transparan pada tahap awal.
5. Peserta bisnis MLM yang sudah hampir mencapai syarat reward tetapi karena satu dan lain hal tidak sanggup lagi untuk meneruskan bisn isnya maka bonus tunda tersebut menjadi milik perusahaan (hangus).

Jauh lebih baik bagi calon peserta bisnis MLM bergabung di sebuah perusahaan MLM yang membayar semua bonus membernya dengan uang tunai (cash bonus) agar seluruh mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengembangan jaringan.
Jika peserta bisnis MLM telah memiliki uang tunai lebih maka mereka sebenarnya lebih mengetahui untuk apa uang itu akan dipergunakan untuk keperluan pribadinya. Jadi bukan ditentukan oleh perusahaan MLM seperti membeli mobil mewah yang belum tentu merek dan modelnya cocok dengan keinginan an ggota.

Passive Income Dan Bonus Sharing Di Perusahaan MLM
Sama seperti Sistem Reward, Passive Income dan Bonus Sharing inilah yang selalu di gembar-gemborkan oleh perusahaan MLM kepada seluruh masyarakat dan calon anggotanya dimana seolah-olah tanpa bekerja akan memperoleh bonus. Sebenarnya hal tersebut tidak benar karena tidak mungkin ada bonus tanpa ada omzet. Perhatikan syarat untuk memperoleh pasif income dan bonus sharing yang dijanjikan oleh perusahaan MLM
1. Memiliki peringkat sesuai dengan syarat
2. Memiiiki minimal total omzet sesuai syarat
3. Harus melakukan tutup poin

Beberapa hal yang harus diketahui mengenai Bonus Sharing dan Passive Income:
1. Jika tidak ada omzet perusahaan maka tidak mungkin perusahaan mampu membayar bonus.
2. Bonus Sharing adalah hasil akh ir dimana untuk memperolehnya dibutuhkan investasi waktu yang lama dan uang yang sangat besar. Dan bonus tersebut tidak otomatis diterima jika tidak memenuhi syarat yang ditentukan setiap bulan.
3. Perhitungan Bonus Sharing sangat ru mit, dimana salah satu parameter perhitungann ya adalah omzet perusahaan yang hanya diketahui oleh perusahaan bersangkutan.

Jangan pernah bergabung menjadi anggota perusahaan MLM yang menjanjikan Bonus
Sharing dan Passive Income, karena sebenarnya untuk mendapatkan kedua bonus
tersebut sangatlah sulit.
Sumber: ESN.

ARTIKEL TERKAIT

PENYEBAB KEGAGALAN DALAM BISNIS DAN MLM

Arti Sebuah Kesuksesa
TRIK SUKSES BISNIS MLM
CARA MEMILIH MLM

MOTIVASI MLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kliksaya

statcounter

Pengikut