Ambien adalah penyakit pembengkakan pada dinding anus. Ada dua ciri yaitu pembengkakan di luar dan di dalam. Untuk yang di luar, bagian dinding anus dapat kita pegang, sedangkan yang di dalam kita dapat menyentuhnya dengan memasukan jari ke dalam lubang anus. Penyakit ambien atau wasir disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan gangguan kesehatan.
Jika Anda penderita ambien, tanyakan kepada kedua orangtua Anda apakah mereka menderita penyakit tersebut. Namun jika tidak, penyebabnya adalah kurangnya mengkonsumsi buah-buahan, makanan berserat, memakan makanan pedas, juga dapat disebabkan karena terlalu lama duduk.
Penyakit ambien sangat menjengkelkan, keadaan seperti ini menyulitkan penderita dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Bayangkan saja, keadaan seperti ini bisa membuat seseorang berbaring lemah menahan rasa sakit, padahal orang tersebut harus bergegas ke kantor.
Penyakit ambien dapat muncul setelah melakukan buang air besar karena bagian dalam anus mengalami gesekan dengan kotoran yang keluar, dengan begitu dinding anus secara otomatis mengikuti laju kotoran dan mengakibatkan ambien kambuh berbarengan dengan proses alamiah itu.
Tidak ada metode penyembuhan untuk menghilangkan penyakit ini. Tetapi ada cara lain untuk mengurangi terjadinya ambien kambuhan, caranya Anda harus mengkonsumsi air putih setiap hari, kurangi makanan yang pedas dan minum jejamuan tradisional.
Dengan cara tersebut Anda dapat merasakan manfaat yang berarti untuk mengurangi penderitaan rasa sakit akibat ambien. Banyak penderita ambien menghiraukan makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Sejauh ini penderita ambien malu untuk bercerita terhadap teman atau lingkungan sekitar. Penderita menganggap penyakit ambien memalukan dan menjadi gunjingan banyak orang.
Dari berbagai sumber yang dihimpun, para ahli menyatakan penyakit ini belum dapat disembuhkan secara total tetapi bisa dihindari dengan menerapkan hidup sehat dan menghentikan mengkonsumsi makanan yang menjadi musuh terberat penyakit ini.
BLOG DENGAN ANEKA CONTENT GAYA HIDUP, KESEHATAN, TIPS DAN TRIK, BISNIS, CERITA DAN HUMOR
Tampilkan postingan dengan label kesaksian sembuh dari ambien. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesaksian sembuh dari ambien. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 November 2010
Sabtu, 14 Agustus 2010
MENGENAL JENIS WASIR ATAU AMBIEN
MENGENAL JENIS WASIR ATAU AMBIEN
Ada 2 macam wasir, yaitu wasir dalam dan wasir luar. “Keduanya sama bahayanya. Pada wasir dalam, pembuluh darah ditutupi oleh selaput lendir yang basah di dalam anus. Awalnya wasir dalam tidak terlihat dari luar, tapi kalau sudah membesar bisa menonjol keluar,” jelas Soetanto. Gejala umum wasir dalam adalah keluar darah kalau buang air, karena tonjolan wasir yang menempel di dinding dalam anus tergesek oleh feses yang sulit keluar. Khusus untuk wasir dalam, ada beberapa stadium, yaitu:
1. Stadium 1, tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya, darah menetes setiap habis buang air besar.
2. Stadium 2, tonjolan sudah keluar tapi belum begitu besar. Gejalanya, setelah buang air besar, tonjolan keluar, tapi akan masuk kembali saat penderita dalam posisi berdiri.
3. Stadium 3, tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya, usai buang air tonjolan keluar dan tidak masuk lagi. Jadi harus ditekan dan didorong menggunakan tangan.
4. Stadium 4, tonjolan bisa sebesar bola tenis. Tonjolan tidak bisa didorong masuk, dan harus dioperasi.
Sementara pada wasir luar, kulitlah yang menutupi pembuluh darah. Karena posisinya di luar anus, wasir luar lebih gampang terlihat. Gejala umum wasir luar tentu berbeda dengan wasir dalam. “Karena berada di luar dan tidak dilalui kotoran, keluhannya adalah rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tapi mengumpul dan menjadi trombus (bekuan darah),” lanjut Soetanto.
Ada kalanya wasir pecah, tapi tetap menonjol dan menjadi bekuan darah.
Sebetulnya, hampir 50 60 persen manusia dewasa mempunyai wasir. Namun, tidak semua penderita wasir butuh pengobatan. Kalau tonjolan wasirnya tidak besar, hanya berdarah 2 atau 3 bulan sekali dan tidak ada keluhan, “Ya tidak perlu diobati, apalagi dioperasi. Tapi kalau sudah terasa sakit, nyeri, sering berdarah dan tonjolan terasa terganggu, baru perlu diobati,” jelas Soetanto.
Jadi, langkah pertama jika punya keluhan buang air adalah langsung periksa ke dokter. “Selain mendengar keluhan, dokter juga akan memeriksa dengan teknik colok dubur. Teknik ini merupakan tingkat pemeriksaan pertama dan paling penting,” lanjutnya. Caranya adalah dengan memasukkan jari yang bersarung tangan higienis ke anus pasien. “Jika wasir, umumnya tidak teraba benjolan. Sementara kalau tumor, akan langsung teraba.”
Setelah itu, untuk lebih meyakin kan, dilakukan pemeriksaan menggunakan alat anuscop, alat seperti selang sepanjang 20 cm berdiameter 2 cm dan memiliki lampu di ujungnya. Anuscop dimasukkan ke dalam anus pasien untuk melihat apakah pasien menderita wasir biasa atau tumor.Wasir disebut juga sebagai ambeien sedangkan dalam istilah kedokterannya disebut hemorrhoids. Wasir terjadi karena pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah halus di saluran pembuangan (anus). Pembuluh darah halus memiliki dinding yang sangat tipis yang sangat rentan akan pelebaran atau pembengkakan.
Anda membenci saatnya buang air besar (BAB) karena terasa menyiksa? Bisa jadi Anda adalah penderita wasir. Gejala penyakit ini dapat bermacam-macam tergantung dari tingkat keparahannya. Pada permulaannya dapat berupa rasa panas dan gatal atau kadang-kadang terasa pedih di daerah sekitar dubur. Termasuk selalu nyeri sewaktu buang air besar.
Ada juga dengan gejala benjolan lunak di dubur yang kadang-kadang lebih dari satu benjolan.
Ada tetesan darah segar di dubur setelah buang air besar.
Ada 2 macam wasir, yaitu wasir dalam dan wasir luar. “Keduanya sama bahayanya. Pada wasir dalam, pembuluh darah ditutupi oleh selaput lendir yang basah di dalam anus. Awalnya wasir dalam tidak terlihat dari luar, tapi kalau sudah membesar bisa menonjol keluar,” jelas Soetanto. Gejala umum wasir dalam adalah keluar darah kalau buang air, karena tonjolan wasir yang menempel di dinding dalam anus tergesek oleh feses yang sulit keluar. Khusus untuk wasir dalam, ada beberapa stadium, yaitu:
1. Stadium 1, tonjolan masih kecil dan belum keluar. Gejalanya, darah menetes setiap habis buang air besar.
2. Stadium 2, tonjolan sudah keluar tapi belum begitu besar. Gejalanya, setelah buang air besar, tonjolan keluar, tapi akan masuk kembali saat penderita dalam posisi berdiri.
3. Stadium 3, tonjolan sudah lebih besar. Gejalanya, usai buang air tonjolan keluar dan tidak masuk lagi. Jadi harus ditekan dan didorong menggunakan tangan.
4. Stadium 4, tonjolan bisa sebesar bola tenis. Tonjolan tidak bisa didorong masuk, dan harus dioperasi.
Sementara pada wasir luar, kulitlah yang menutupi pembuluh darah. Karena posisinya di luar anus, wasir luar lebih gampang terlihat. Gejala umum wasir luar tentu berbeda dengan wasir dalam. “Karena berada di luar dan tidak dilalui kotoran, keluhannya adalah rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tapi mengumpul dan menjadi trombus (bekuan darah),” lanjut Soetanto.
Ada kalanya wasir pecah, tapi tetap menonjol dan menjadi bekuan darah.
Sebetulnya, hampir 50 60 persen manusia dewasa mempunyai wasir. Namun, tidak semua penderita wasir butuh pengobatan. Kalau tonjolan wasirnya tidak besar, hanya berdarah 2 atau 3 bulan sekali dan tidak ada keluhan, “Ya tidak perlu diobati, apalagi dioperasi. Tapi kalau sudah terasa sakit, nyeri, sering berdarah dan tonjolan terasa terganggu, baru perlu diobati,” jelas Soetanto.
Jadi, langkah pertama jika punya keluhan buang air adalah langsung periksa ke dokter. “Selain mendengar keluhan, dokter juga akan memeriksa dengan teknik colok dubur. Teknik ini merupakan tingkat pemeriksaan pertama dan paling penting,” lanjutnya. Caranya adalah dengan memasukkan jari yang bersarung tangan higienis ke anus pasien. “Jika wasir, umumnya tidak teraba benjolan. Sementara kalau tumor, akan langsung teraba.”
Setelah itu, untuk lebih meyakin kan, dilakukan pemeriksaan menggunakan alat anuscop, alat seperti selang sepanjang 20 cm berdiameter 2 cm dan memiliki lampu di ujungnya. Anuscop dimasukkan ke dalam anus pasien untuk melihat apakah pasien menderita wasir biasa atau tumor.Wasir disebut juga sebagai ambeien sedangkan dalam istilah kedokterannya disebut hemorrhoids. Wasir terjadi karena pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah halus di saluran pembuangan (anus). Pembuluh darah halus memiliki dinding yang sangat tipis yang sangat rentan akan pelebaran atau pembengkakan.
Anda membenci saatnya buang air besar (BAB) karena terasa menyiksa? Bisa jadi Anda adalah penderita wasir. Gejala penyakit ini dapat bermacam-macam tergantung dari tingkat keparahannya. Pada permulaannya dapat berupa rasa panas dan gatal atau kadang-kadang terasa pedih di daerah sekitar dubur. Termasuk selalu nyeri sewaktu buang air besar.
Ada juga dengan gejala benjolan lunak di dubur yang kadang-kadang lebih dari satu benjolan.
Ada tetesan darah segar di dubur setelah buang air besar.
PENYEBAB WASIR ATAU AMBIEN
Apakah Anda banyak menghabiskan waktu dengan duduk, berdiri dalam waktu lama, atau sering mengangkat beban yang berat? Jika ya, Anda sebaiknya waspada. Apalagi jika Anda hanya sedikit mengonsumsi air putih dan sayuran berserat. Anda berpotensi terserang wasir atau ambeien
Menurut ahli bedah dari RS Husada Jakarta, Soetanto Gandakusuma, MD wasir adalah penyakit yang timbul karena pembuluh-pembuluh darah di daerah anus melebar akibat aliran darah ke jantung terhambat. “Pembuluh yang melebar ini kemudian ditutupi oleh selaput lendir, kulit, jaringan ikat atau otot-otot polos, dan lama-kelamaan membengkak dan membentuk tonjolan,” jelasnya.
Pemicu utama wasir sangat sederhana, yakni saat susah buang air besar, terpaksa harus mengejan. Selain itu, pekerjaan yang menyita banyak waktu duduk, berdiri lama, mengangkat yang berat-berat dan kehamilan juga bisa mengakibatkan wasir.
Beberapa jenis makanan yang merangsang, seperti cabe dan rempah-rempah pun dapat memicu wasir. “Karena zat dalam makanan tersebut membuat pembuluh darah gampang melebar.” Penyakit diare kronis juga bisa menimbulkan wasir. “Saat diare, kita buang air berulang-ulang, sehingga pembuluh darah yang melebar dan tertutup oleh selaput lendir, jaringan ikat atau kulit, terlalui kotoran dan terinfeksi.”
Ada juga yang bilang, wasir juga merupakan penyakit keturunan. Jika orangtua punya wasir, maka si anak juga berisiko terkena wasir. “Memang ada yang bilang wasir adalah penyakit keturunan, tapi presentasinya tidak dominan. Hanya sekitar 10 15 persen,” ungkap Soetanto.
Siapa saja yang bisa kena wasir? “Pada dasarnya bisa menyerang siapa saja dan dari berbagai lapisan usia, kecuali wasir luar tentu berbeda dengan wasir dalam. “Karena berada di luar dan tidak dilalui kotoran, keluhannya adalah rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tapi mengumpul dan menjadi trombus (bekuan darah),” lanjut Soetanto.
Ada kalanya wasir pecah, tapi tetap menonjol dan menjadi bekuan darah.
Sebetulnya, hampir 50 60 persen manusia dewasa mempunyai wasir. Namun, tidak semua penderita wasir butuh pengobatan. Kalau tonjolan wasirnya tidak besar, hanya berdarah 2 atau 3 bulan sekali dan tidak ada keluhan, “Ya tidak perlu diobati, apalagi dioperasi. Tapi kalau sudah terasa sakit, nyeri, sering berdarah dan tonjolan terasa terganggu, baru perlu diobati,” jelas Soetanto.
Jadi, langkah pertama jika punya keluhan buang air adalah langsung periksa ke dokter. “Selain mendengar keluhan, dokter juga akan memeriksa dengan teknik colok dubur. Teknik ini merupakan tingkat pemeriksaan pertama dan paling penting,” lanjutnya. Caranya adalah dengan anak-anak,” rinci Soetanto. Anak-anak biasanya tidak terkena wasir, kalaupun anak susah buang air dan keluar darah, itu biasanya karena luka di anus saja. “Darah tidak menetes dan hanya menempel di feses. Bisa juga anak punya polip (daging tumbuh) berwarna merah bertangkai yang ada di daerah anus. Polip ini merupakan bawaan lahir. Saat polip dilalui feses yang keras, maka kadangkala berdarah,” lanjut Soetanto.
Menurut ahli bedah dari RS Husada Jakarta, Soetanto Gandakusuma, MD wasir adalah penyakit yang timbul karena pembuluh-pembuluh darah di daerah anus melebar akibat aliran darah ke jantung terhambat. “Pembuluh yang melebar ini kemudian ditutupi oleh selaput lendir, kulit, jaringan ikat atau otot-otot polos, dan lama-kelamaan membengkak dan membentuk tonjolan,” jelasnya.
Pemicu utama wasir sangat sederhana, yakni saat susah buang air besar, terpaksa harus mengejan. Selain itu, pekerjaan yang menyita banyak waktu duduk, berdiri lama, mengangkat yang berat-berat dan kehamilan juga bisa mengakibatkan wasir.
Beberapa jenis makanan yang merangsang, seperti cabe dan rempah-rempah pun dapat memicu wasir. “Karena zat dalam makanan tersebut membuat pembuluh darah gampang melebar.” Penyakit diare kronis juga bisa menimbulkan wasir. “Saat diare, kita buang air berulang-ulang, sehingga pembuluh darah yang melebar dan tertutup oleh selaput lendir, jaringan ikat atau kulit, terlalui kotoran dan terinfeksi.”
Ada juga yang bilang, wasir juga merupakan penyakit keturunan. Jika orangtua punya wasir, maka si anak juga berisiko terkena wasir. “Memang ada yang bilang wasir adalah penyakit keturunan, tapi presentasinya tidak dominan. Hanya sekitar 10 15 persen,” ungkap Soetanto.
Siapa saja yang bisa kena wasir? “Pada dasarnya bisa menyerang siapa saja dan dari berbagai lapisan usia, kecuali wasir luar tentu berbeda dengan wasir dalam. “Karena berada di luar dan tidak dilalui kotoran, keluhannya adalah rasa sakit atau nyeri akibat pembuluh darah yang pecah. Setelah pecah, darah tidak keluar tapi mengumpul dan menjadi trombus (bekuan darah),” lanjut Soetanto.
Ada kalanya wasir pecah, tapi tetap menonjol dan menjadi bekuan darah.
Sebetulnya, hampir 50 60 persen manusia dewasa mempunyai wasir. Namun, tidak semua penderita wasir butuh pengobatan. Kalau tonjolan wasirnya tidak besar, hanya berdarah 2 atau 3 bulan sekali dan tidak ada keluhan, “Ya tidak perlu diobati, apalagi dioperasi. Tapi kalau sudah terasa sakit, nyeri, sering berdarah dan tonjolan terasa terganggu, baru perlu diobati,” jelas Soetanto.
Jadi, langkah pertama jika punya keluhan buang air adalah langsung periksa ke dokter. “Selain mendengar keluhan, dokter juga akan memeriksa dengan teknik colok dubur. Teknik ini merupakan tingkat pemeriksaan pertama dan paling penting,” lanjutnya. Caranya adalah dengan anak-anak,” rinci Soetanto. Anak-anak biasanya tidak terkena wasir, kalaupun anak susah buang air dan keluar darah, itu biasanya karena luka di anus saja. “Darah tidak menetes dan hanya menempel di feses. Bisa juga anak punya polip (daging tumbuh) berwarna merah bertangkai yang ada di daerah anus. Polip ini merupakan bawaan lahir. Saat polip dilalui feses yang keras, maka kadangkala berdarah,” lanjut Soetanto.
Langganan:
Postingan (Atom)