Tampilkan postingan dengan label kesehatan pada anak anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan pada anak anak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 September 2010

MANFAAT BERKUMPUL PADA ANAK ANAK

KELUARGA DAN ANAK ANAK

Manfaat Berkumpul bagi Tumbuh Kembang Anak

ANAK-ANAK
yang hidup dalam keluarga yang melakukan makan malam bersama biasanya lebih sedikit terlibat dalam perilaku berisiko.

Berdasarkan pada 2.000 studi yang telah dilakukan oleh National Center on Addiction and Substance Abuse (Lembaga Nasional Pusat Kecanduan dan Penyalahgunaan Obat) di Columbia University, Amerika Serikat, anak-anak yang tidak melakukan makan malam dengan keluarganya 61 persen lebih cenderung terlibat pemakaian alkohol, rokok, atau pemakaian obat terlarang. Kontrasnya, anak-anak yang melakukan makan malam dengan keluarganya setiap malam sepanjang minggu 20 persen lebih sedikit terlibat dalam mabuk-mabukan, rokok, atau memakai obat-obatan terlarang.

Keluarga yang makan malam bersama biasanya lebih punya hubungan yang kuat dan lebih bahagia. Kala keluarga berjuang menemukan sejumlah kuantitas dan kualitas dari waktu kebersamaan mereka, keluarga yang makan malam bersama secara otomatis menyediakan kesempatan bagi keduanya, baik kualitas maupun kuantitas. Ketika keluarga keluar bersama dan berkomunikasi, mereka bertumbuh semakin kuat dan sehat. Keluarga yang makan malam bersama secara berkala membangun identitas keluarga yang lebih kuat. Makan bersama menciptakan terbangunnya identitas keluarga.

Sebagai tambahan, rutinitas keluarga ini menyediakan satu perasaan stabilitas dan keamanan yang memberikan pada anak lingkungan positif di mana mereka dapat bertumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.

Keluarga yang makan malam bersama biasanya dapat menjaga hubungan satu sama lain. Setiap orang–anak-anak dan orangtua–dapat menjaga hubungan dengan bertukar informasi terbaru selama acara makan malam keluarga dalam hal masalah sekolah, pekerjaan, kehidupan keluarga, dan pertemanan. Makan malam bersama memberikan kesempatan untuk anak belajar sopan santun, bagaimana seharusnya bersikap bila sedang makan.

Senin, 17 Mei 2010

MENGENAL GEJALA DIABETES PADA ANAK ANAK

Sebagai seorang manusia yang sudah tumbuh besar menjadi dewasa pastilah tujuan hidup mereka berkeluarga, setelah berkeluarga yang menjadi tujuan mereka adalah mempunyai atau melahirkan anak yang akan menjadi pewaris mereka. Oleh sebab itu kehadiran anak sangatlah penting, dan kita harus selalu memperhatikan anak-anak kita baik dari segi pendidikan maupun yang paling penting adalah KESEHATAN dari anak tersebut. Kenapa demiian karena saat ini anak-anak pun rawan akan terkena penyakit salah satunya adalah DIABETES. bagaimana mengenal gejala atau tanda-tanda seorang anak itu terkena gejala diabetes dan seperti apa diabetes pada anak tersebut, serta bagaimana mengobati diabetes pada anak-anak??

Diabetes melitus adalah penyakit kronik karena gangguan kerja dari insulin. Kondisi ini bisa terjadi sejak masih anak-anak, terutama untuk diabetes tipe 1. Karena itu kenali gejala-gejala diabetes pada anak.

Diabetes tipe 1 pada anak-anak adalah kondisi pankreas yang tidak lagi menghasilkan insulin sehingga anak memerlukan bantuan agar bisa bertahan hidup.

Insulin yang hilang ini bisa digantikan dengan suntikan atau pompa insulin. Jenis diabetes ini dulu dikenal dengan nama diabetes remaja atau diabetes yang tergantung dengan insulin.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (17/5/2010) tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 1 biasanya berkembang dengan cepat.

Beberapa tanda berikut adalah:

1. Terjadi peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil. Kelebihan gula yang menumpuk di aliran darah anak akan membuat cairan ditarik ke jaringan, hal ini kemungkinan akan membuat anak menjadi haus. Akibatnya anak minum dan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
2. Anak selalu merasa lapar. Karena tidak adanya jumlah insulin yang cukup, maka gula yang diasup tidak akan bisa masuk ke dalam sel. Akibatnya organ akan kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang terus menerus.
3. Penurunan berat badan. Meskipun anak makan melebihi biasanya, tapi anak-anak tetap kehilangan berat badannya. Tanpa adanya asupan energi dari gula, maka jaringan otot dan cadangan lemak akan menyusut. Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan seringkali menjadi gejala pertama yang diperhatikan.
4. Anak-anak menjadi mudah lelah dan lesu. Hal ini disebabkan sel-sel sangat kekurangan asupan gula.
5. Anak menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Anak-anak dengan diabetes tipe 1 yang belum terdiagnosis seringkali menjadi mudah marah atau tiba-tiba menjadi murung dan kesal.
6. Penglihatan yang kabur. Jika gula darah anak terlalu tinggi, maka cairan dapat ditarik dari lensa mata sehingga mempengaruhi kemampuan anak untuk bisa fokus dengan jelas.
7. Infeksi jamur. Adanya infeksi jamur pada alat kelamin bisa menjadi tanda pertama dari diabetes tipe 1 pada anak perempuan.


Pada bayi dan anak-anak yang masih kecil, indikasi pertama dari diabetes tipe 1 kemungkinan infeksi jamur yang menyebabkan ruam popok parah dan jauh lebih buruk dari sekedar merah, bengkak atau ruam kulit biasa. Selain itu kelesuan, dehidrasi dan sakit perut juga dapat mengindikasikan diabetes tipe 1.

Pengobatan untuk diabetes tipe 1 adalah komitmen seumur hidup karena membutuhkan pemantauan gula darah secara rutin, pola makan yang sehat
dan olahraga secara teratur bahkan untuk anak-anak.

Karena anak-anak akan terus tumbuh dan mengalami perubahan, sehingga kemungkinan diperlukan dosis atau jenis insulin yang berbeda serta pola makan yang berubah.

Pemantauan kadar gula darah harus dilakukan secara rutin, hal ini penting untuk mencegah anak mengalami hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah) atau hiperglikemia (kadar gula darah yang terlalu tinggi) akibat penggunaan insulin yang tidak tepat. Karena kedua kondisi ini bisa memicu timbulnya komplikasi diabetes.

Anak-anak tidak bisa diberikan diet makanan yang ketat, karena anak tetap membutuhkan banyak buah, sayuran, biji-bijian, makanan tinggi gizi dan rendah lemak serta produk hewani yang lebih sedikit. Mengonsumsi makanan yang manis boleh jika sesekali saja, selama masih termasuk dalam recana pola makan anak (plan meal).

Ajaklah anak untuk mendapatkan aktivitas fisik yang teratur, tapi ingat bahwa aktivitas fisik bisa mempengaruhi kadar gula darah hingga 12 jam setelah latihan. Karenanya jika ingin memulai aktivitas yang baru, periksalah kadar gula darah lebih sering dari biasanya untuk melihat bagaimana tubuh bereaksi terhadap kegiatan tersebut.

Meskipun diabetes tipe 1 ini membutuhkan perawatan yang konsisten, tapi seiring kemajuan teknologi dalam memantau kadar gula darah dan pengiriman insulin bisa memudahkan monitoringnya. Dengan perawatan yang tepat, anak-anak dengan diabetes tipe 1 bisa memiliki harapan untuk hidup lebih lama.

kliksaya

statcounter

Pengikut